Sabtu, 13 November 2010

MANUSIA DAN KEADILAN

Manusia sebagai makhluk Tuhan adalah makhluk tertinggi yang memiliki gejala-gejala istimewa yang hanya terdapat pada manusia saja,dan tidak terdapat pada benda mati ataupun benda hidup seperti pada hewan ataupun pada tumbuhan.Manusia pada umumnya sejak lahir sudah mendapatkan keadilan,baik dalam keluarga maupun secara hukum yang sesuai pada negara yang dianutnya.Keadilan juga dapat terbentuk menjadi sebuah keadilan semu,misalnya saja pada pengusaha,bagi mereka menamakan adil,apabila keuntungan terbesar jatuh pada pihak pedagang.Pada buruh,bagi mereka menganggap adil apabila upah dibayar pada waktunya dan keuntungan perusahaan juga dibagi wajar pada kaum buruh.Golongan demokrat,menganggap adil apabila kepentingan rakyat selalu di utamakan.Dan terakhir golongan komunis,menganggap adil sekiranya hak milik perorangan ditiadakan.Aristoteles mengatakan bahwa keadilan adalah suatu kelayakan dalam tindakan manusia.Kelayakan disini diartikan sebagai titik tengah diantara kedua ujung ekstrim yang terlalu kanan dan terlalu kiri atau terlalu banyak dan terlalu sedikit dari kedua ekstrim tersebut,baik yang menyangkut dua orang maupun benda.Adil menurut "Ensiklopedi Indonesia",Adil:
  1. Tidak berat sebelah atau tidak memihak kesalah satu pihak.
  2. Memberikan sesuatu kepada setiap orang sesuai dengan hak yang harus diperolehnya.
Mengetahui hak dan kewajiban,mengerti mana yang benar dan mana yang salah,bertindak jujur dan tepat menurut peraturan atau syarat dan rukun yang telah ditetapkan.
  1. Orang yang berbuat adil,kebalikan dari fasiq.Adil adalah sendi pokok didalam soal hukum.Setiap orang harus merasakan keadilan.Perbedaan tingkat dan kadudukan sosial,perbedaan derajat dan keturunan,tidak boleh untuk dijadikan alasan untuk memperbedakan hak seseorang dihadapan hukum,baik hukumTuhan maupun hukum yang dibuat manusia.
Menurut sifat-sifatnya,keadilan dikelompokan menjadi 3 jenis:
  • Keadilan legal atau keadilan moral
  • Keadilan distributif
  • Keadilan komutatif
Keadilan dan ketidak adilan  tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia karena dalam hidupnya manusia karena dalam hidupnya manusia manghadapi keadilan atau ketidak adilan setiap hari.Oleh sebab itu keadilan dan ketidak adilan menimbulkan daya kreatifitas manusia.Seni yang dari imajinasi ketidak adilan berwujud seni drama,seni puisi,novel,musik,film,filsafat,dan sebagainya.Didalam kehidupan sehari-hari sering terjadi orang yang menghakimi diri sendiri yang sama artinya mencapai keadilan sendiri yang akibatnya ketidak adilan bagi yang dihakimi.Seperti halnya kita yang hidup kala merasa tidak bersalah tetapi disalahkan,dan contohnya saat kita menjaga sebuah toko,pada saat yang bersamaan terjadi pencurian barang oleh karyawan yang lain,dan kita menjadi sasaran dari atasan,sudah pasti kita langsung menghakimi,dalam arti membela diri kita yang memang tidak mencuri.
Kejujuran dan kebenaran yang artinya apa yang dikatakan itu benar dan sesuai dengan hati nurani orang tersebut,dan apa yang dikatakannya sesuai dengan apa yang terjadi.Jujur juga berarti bersih hatinya dari perbuatan yang dilarang oleh agama dan oleh hukum.Seseorang yang tidak menepati niatnya berarti mendustai diri sendiri bisa di katakan juga bahwa ia merendahkan moral diri sendiri.Kecurangan identik pada ketidak jujuran atau tidak jujur,sama saja dengan licik.Curang artinya apa yang dikatakan tidak sesuai dengan hati nuraninya.Mereka yang berbuat curang menganggap akan mendatangkan kesenangan dan kebahagiaan meski pun orang lain menderita karena dia.Kecurangan menyebabkan manusia menjadi serakah.Orang serakah identik pada keserakahan material,akan tetapi selain material,ada pula keserakahan pada hal-hal tertentu seperti di lingkup pendidikan,dari SD,SMP,SMA,hingga pada perguruan tinggi dan dunia kerja.Banyak sekali penyebab manusia melakukan keserakahan,seperti dari aspek ekonomi,kebudayaan,peradaban,dan aspek teknik.Dari keserakahan ini pula timbullah pembalasan yakni suatu reaksi atas perbuatan orang lain.Hak ini dapat berupa perbuatan yang sama,yang seimbang,tingkah laku yang serupa,dan tingkah laku yang seimbang.Pada dasarnya manusia itu adalah makhluk moral dan makhluk sosial.Dapat disimpulkan bahwa pembalasan itu dapat berupa pembalasan yang positif dan ada pula yang negatif.Dalam kehidupan kita sehari-hari sering kita jumpai kecurangan dalam dunia kerja atau bisnis,tanpa kita sadari kita pun sebenarnya sering melakukan hal itu,contohnya dalam lingkup keluarga,kita sering ingin mendapatkan segala yang lebih dari pada saudara kita,dan semua itu berawal dari rasa iri dan dengki.
Sumber:Drs.Joko Tri Prasetya,dkk (ILMU BUDAYA DASAR)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar