Jumat, 06 April 2012

TUGAS TULISAN

INGIN BUNUH DIRI ???

Kita semua tentu pernah bahkan sering mengalami persoalan yang berat, rumit, dan persoalan yang seakan tidak akan pernah ada jalan keluarnya, persoalan yang seakan semuanya itu membuat kita menjadi tak berarti, seakan kita sudah tak bernyawa lagi. Tekanan-tekanan yang didapatkan dari lingkungan,baik dari lingkungan keluarga, sekolah, kampus, kantor, dan lingkungan disekitar kita. Semuanya dapat mempengaruhi kehidupan kita, dapat menjadi sebuah layaknya ancaman nuklir yang kapan saja bisa menyerang diri kita, membuat hati kita hancur berkeping-keping, membuat kokohnya kaki ini menompang diri seakan remuk tak tertata lagi, membuat otak ini seakan tak berfungsi lagi. Semua ini tentu dapat terjadi kapanpun, ketika masalah-masalah tersebut datang tiada hentinya pada kehidupan kita. Rasa sesal, lelah, kesal, hingga putus asa dirasakan pada saat itu juga, segala keinginan untuk mengakhiri hidup seakan selalu setia hinggap didiri kita. Permasalahan, beban hidup yang sedang dialamilah yang membuat diri kita sering merasakan hal tersebut. Kebanyakan dari mereka yang ingin mengakhiri hidup ialah mereka yang tidak memiliki teman dekat, teman curhat, atau orang-orang yang terdekat mereka pun tak mau tahu akan mereka hingga bisa saja mereka yang malah selalu banyak tertekan karena orang-orang yang terdekat dengan mereka. Berapa banyak diri kita menyerah??? Seberapa banyakkah diri kita merasa tidak sanggup lagi untuk melanjutkan jalan hidup kita??? Ketika kita sedang berada di suatu persoalan kita lebih sering menyelesaikan permasalahan tersebut dengan keadaan marah, sedih, kesal, tidak dengan kepala dingin, tentu kita tidak menemukan penyelesaian nya,atau jalan yang kita pilih tentu salah. Tak jarang diri kita pun menjadi labil, tidak memiliki pendirian.
Yang bisa dilakukan ketika diri ini sudah merasa tidak sanggup lagi ialah menyendiri, menenangkan diri, mencoba menyurutkan emosi dan ego di dalam diri perlahan-lahan. Mencoba kita jadikan persoalan dan beban yang ada didalam diri kita itu sekecil mungkin, jangan membuat persoalan itu seakan menjadi persoalan yang sangat besar. Berfikirlah bahwa persoalan itu sudah pasti ada jalan keluarnya, kuatkan iman kita, tetap slalu percaya bahwa Tuhan tidak pernah memberikan suatu coba’an yang melewati batas kemampuan kita dan tidak mungkin Tuhan memberikan coba’an tersebut tampa ada jalan keluarnya. Mencoba untuk mencari keputusan dengan keadaan sudah tenang, berfikirlah secara matang-matang, fikirkan juga hal apakah yang akan terjadi apabila kita memilih keputusan tersebut. Jangan sampai kita salah mengambil keputusan tersebut. Berusaha untuk tidak merasa kita tidak memiliki teman, jangan berfikir bahwa kita hidup hanya seorang diri, sekalipun jika memang kamu selama ini benar-benar hanya seorang diri tampa ada yang kamu sayangi, menyayangi, memperhatikan kita. Anggaplah persoalan yang kita hadapi sebuah perhatian istimewa yang harus kita terima dan kita hadapi dengan suka cita. Tidak perlu merasakan hidup sebatang kara, karena sudah jelas kita memiliki Tuhan Allah, Dialah sahabat sejati kita. Ingat kita hidup bukan untuk sengsara, tapi kita hidup untuk merasakan indahnya kehidupan baik suda dan duka. Berusaha untuk selalu bisa tertawa, tersenyum, tidak selalu serius, tidak untuk slalu pesimis. Yang bisa membuat dirimu bahagia ialah dirimu sendiri, bukan dari orang lain. Berusaha untuk dapat lebih terbuka, dan yakin bahwa kita akan dengan segera dapat menemukan cinta yang kita cari, sebab cinta merupakan salah satu cara yang kuat untuk mencegah seseorang mengakhiri hidup.
            Cinta tersebut tidak harus cinta dari kekasih, tetapi cinta dari teman-teman, sahabat, keluarga, hingga dari orang-orang yang membenci kita, nikmatilah hidup ini, sebab jika tahu bagaimana diri kita sesungguhnya maka kita akan lebih bisa menikmati hidup dan menyelesaikan persoalan hidup ini. Tidak ada salahnya apabila kita juga bisa lebih dapat membantu orang-orang disekitar kita dalam menyelesaikan masalahnya, sekedar menjadi pendengar yang baik, dan selalu memberikan masukan-masukan yang baik, dan memberikan perhatian terhadap orang disekeliling kita itu sudah sangat membantu mereka untuk tetap semangat menjalani dan menyelesaikan persoalannya. Selalu mensyukuri akan segala yang ada dihidup ini dan selalu untuk membuka hati pikiran dan mata ini untuk menemukan kebahagiaan tersebut. Tekanan-tekanan dan permasalahan hidup tersebut sedikit demi sedikit akan menjadi suatu beban yang sangat berat sehingga manusia akan menjadi stres, tak jarang pula mereka menjadi stroke, sampai-sampai banyak juga karena tidak dapat meluapkan persoalan yang ada di dalam diri mereka menjadi gila, secara jasmanipun kesehatan mental mereka jadi terganggu pula. Penyebab stres tentu bermacam-macam bisa karena pasca trauma, misalnya masalalunya pernah mengalami kekerasan dari orangtua, teman-teman, atau saudaranya. Kecemasan yang terus berlanjut sehingga menjadikan orang tersebut menjadi penakut, pesimis, karena mereka menjadikan sesuatu persoalan ialah akhir dari diri mereka.

Sumber: Whitbourne,Halgin.Psikologi Abnormal.Jakarta:Salemba Humanika.2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar